Monday, April 17, 2017

Refleks Proyek Akhir Semester


REFLEKSI PROYEK
Pada akhir tahun ajaran 2016-2017 di kelas Vaquita, aku dan teman-teman sekelasku diberi tugas untuk membuat proyek mandiri berdasarkan sebuah rumusan masalah terait kehidupan dan kesulitan sehari-hari. Aku memilih untuk mencari masalah berkaitan dengan hewan-hewan, lebih spesifiknya aku memilih masalah sehari-hari seorang pemilik hewan peliharaan. Aku menangguli masalah kotoran hewan dengan membuat scooper kotoran hewan. Produk ini aku buat untuk membantu membersihkan kotoran kucing. Seperti scooper lain, produk ini memiliki sekop berbentuk clamshell yang memudahkan pengambilan kotoran, namun memiliki beberapa fitur lebih.
Salah satu dari fitur itu adalah scoop clamshellnya dibuka dan ditutup dengan dinamo, dan lengannya bisa disesuaikan seperlunya. Buka tutup scoop memakai dinamo agar bisa dapat fitur lengan yang dapat disesuaikan tanpa perlu menghawatirkan kawat atau tali atau pengungkit lain. Lengan bisa disesuaikan agar kita tidak perlu bungkuk, atau untuk yang tidak suka dekat dengan kotoran, sehingga bisa jauh-jauh dari kotoran. Lengannya juga bisa jauh lebih panjang dari scoop lainnya.
Pembuatan karya ini bukan sebuah hal yang aku anggap mudah, inilah mengapa. Di awal pembuatan aku pertama mencari masalah dan membuat rumusan masalah, lalu membuat draft sederhana tentang produk kami. Ini kami buat dalam sebuah proposal yang nantinya akan dipresentasikan kepada kakak. Dari situ kami mulai pembuatan produk aslinya dan pembuatan makalah.
Untuk beberapa minggu pertama aku fokus dalam pembuatan makalah dan rancangan proyek. Setelah beberapa waktu kami diberi tahu bahwa bentuk fisik produk harus dibuat untuk presentasi jadi aku terpaksa membuat produknya. Setelah lama proses akhirnya selesai ini semua.
Pembuatan karya ini telah menjadi sebuah pembuka mata untukku. Aku belajar untuk lebih mengurus waktuku, karena aku tidak tahu saat nanti aku akan fokus sepenuhnya kepada sesuatu setelah meninggalkannya dan berharap bisa selesai beberapa hari sebelum deadline, apabila akan ada hal penting yang terjadi. Aku juga tidak bisa mengandalkan sistem kebut semalam atau sistem kebut seminggu.
Lebih penting lagi aku belajar untuk bersabar, diawal pembuatan ini aku mengalami sebuah hambatan atau kesulitan dalam pembuatan proyek, yakni tangan kiriku tidak bisa dipakai selama beberapa minggu. Ini menyulitkan mengetik seefisien sebelumnya dan membuat produk sangat sulit. Aku frustasi, karena aku tidak mengerjakan apapun sesuai dengan rencana aku. Aku kesulitan memotong sebuah duplex dengan cutter karena tidak bisa menahan duplex. Aku mengetik dengan satu tangan, dan melihat teman-temanku sudah cepat mengerjakan makalah, aku merasa tertekan dan cemas. Setelah beberapa minggu dengan tugasku tertinggal aku mulai membenci tugas ini, karena aku tidak bisa melihat tujuan dan gunanya proyek ini, digabung dengan aku merasa tertekan dari sumber lain, aku culas mengerjakannya. Walaupun sekarang aku juga masih tidak begitu suka dengan proyek ini namun, aku belajar untuk lebih sabar dan bersyuku atas apa yang telah aku dapatkan, aku alami dan aku punya.
Aku juga belajar untuk meminta tolong saat perlu bantuan. Aku selalu ingin membuktikan bahwa aku bisa melakukan hal-hal lain dengan sendiri dan menyegani meminta bantuan. Sekarang aku lebih mengerti batas kemampuan aku.

Monday, March 6, 2017

Diversity "Keragaman"

Aku hidup di Indonesia, tempat yang sangat ragam, penuh dengan berbagai jenis orang yang berbeda, dari latar belakang yang berbeda, memiliki budaya dan pemikiran yang tidaka sama dengan aku. Aku merasa kepentingan keragaman sering dilupakan oleh beberapa orang, bahkan dibenci oleh lain.
"Keragaman adalah suatu kondisi pada kehidupan masyarakat. Perbedaan seperti itu ada pada suku bangsa, ras, agama, budaya dan gender. Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa. Pemerintah harus bisa mendorong keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional."
Keragaman bisa berguna dalam beberapa aspek kehidupan. Yang sederhana adalah membuka wawasan kita terhadap hidup, orang lain atau dunia. Berinteraksi atau bersosialisasi dengan orang dari latar belakang berbeda, bisa membuka wawasan kita kepada budaya dan latar belakang orang lain, dengan begitu juga bisa lebih mudah menghargai satu sama lain. Keragaman tidak hanya ada dalam bentuk berbeda budaya, tapi bahkan sama budaya dan asal tempat/daerah bisa menyamakan cara pola pikir. Perbedaan pola pikir bisa muncul dari cara seseorang dibesarkan atau cara ia diperlakukan oleh masyarakat. Perbedaan pendapat dan perbedaan cara berpikir bisa membantu dalam pemecahan masalah, ini bisa muncul di sekolah maupun bisnis. Di sekolah yang menghargai pendapat semua muridnya, pada saat belajar mungkin akan lebih baik saat murid-murid bisa memberi lebih dari satu pendapat  terhadap suatu murid atau masalah. Ini juga membantu membuka wawasan murid-murid. Dalam aspek hidup lainnya keragaman dapat membantu pemecahan masalah sehari-hari. Contohnya seperti ini, bilang saja ada sekelompok teman yang berbeda-beda budaya. Ketika salah satu jatuh sakit, yang lain mungkin memiliki sebuah obat tradisional sehingga bisa cepat membantu temannya. Yang lain, yang lebih sederhana adalah ketika sesorang memiliki masalah, seperti mendapatkan tugas untuk membesarkan sebuah tanaman. Bagi seseorang yang besarnya tidak sering bertanam mungkin ia mendapat kesulitan, mungkin ia dibesarkan dalam rumah dan jarang keluar. Jadi ia memnita bantuan kepada temannya yang besar dekat dengan alam. Sebaliknya bila temannya kesulitan dalam sesuatu yang ia bisa maka ia juga bisa membantu, Ini seperti simbiosis, semua manusia memiliki sebuah kelebihan dan kekeurangan, dan ini bisa kita pakai untuk saling membantu. Semua manusia itu seperti sekumpulan pensil warna, kita tidak bisa melakukan segalanya sendiri, kita harus membantu satu sama lain.
Dengan itu saya tutup pendapat saya tentang keragaman dengan sebuah simpulan singkat; keragaman penting bukan hanya untuk sosialisasi, keragaman dapat membuka wawasan dan membantu satu sama lain.

Daftar Pustaka
1. https://nurutamidarojah.wordpress.com/sesi-2/bab-2-bertoleransi-dalam-keberagaman-di-indonesia/a-keberagaman-dalam-masyarakat-indonesia/ 6 Maret 2017 19:34
2. http://www.teenink.com/opinion/environment/article/465407/The-Importance-and-Benefits-of-Diversity/ 6 Maret 2017 19:35
3. https://trailhead.salesforce.com/modules/workplace_equality_diversity_and_inclusion/units/we_diversity_and_inclusion_what_they_are 6 Maret 2017 19:36