Saturday, March 5, 2016

Perjalanan ke Kerabat

Ceritaku mulai dipagi hari Sabtu yang cerah. Aku melangkah keluar gerbang rumah ku dan mulai berjalan ke sebuah pangkalan ojek dekat rumahku. Aku naik ojek sampai Lucky Square, sebuah mal dekat rumahku. Dari sana aku berjalan ke tempat dimana angkot biasanya menunggu, akupun menaiki angkot dengan angka 08 dibelakangnya. Di dalam angkot aku memperhatikan banyak hal, pertama, setelah aku naik angkot tersebut itu tidak langsung pergi tapi menunggu pelanggan lain. Aku melihat sebuah kumpulan orang-orang yang ikut juga di angkot yang aku naiki, mereka banyak berbicara dengan satu sama lain dalam bahasa, yang aku asumsi adalah, Jawa. Setelah beberapa lama semakin banyak orang masuk dan akhirnya angkotnya berangkat. Setelah sebuah perjalanan yang cukup panjang aku turun di tempat yang aku asumsi adalah tempat yang benar. Aku diberitahu bahwa aku seharusnya naik angkot lagi, tapi aku tidak melihat angkot lain selain angkot dengan angka 08. Akhirnya aku mulai berjalan, mengira bahwa aku turun di tempat yang salah, setelah beberapa menit berjalan dan tidak melihat landmark yang di ceritakan ibuku aku menanya seorang satpam dari sana. Lalu aku berbalik ke arah tadi dan naik angkot Kalapa-Kolot dan turun di depan gang Jl. Denki, rumah saudara nenekku.
Sesampainya disana aku disapa oleh Nin Ati dan ia memperkenalkanku ke Ua Kiki. Aku pun mulai berbicara dengannya agar lebih tahu tentangnya. Aku akhirnya berhasil lebih tahu kehidupan 3 orang, Ua Kiki, Nin Ati, dan Nin Min. Nin Ati dan Nin Min adalah kakak-adik, dan mereka ternyata saat lebih muda suka sekali travelling dan kenangan Nin Min yang paling ia suka saat berpergian adalah saat di Belanda, ketika ia ke sebuah taman yang ada banyak bunganya. Nin Min dan Nin Ati adalah pensiunan, sementara Ua Kiki sekarang kerja di Descona. Ua Kiki saat kecil sering diajar berburu dan perbah menembaki ayam-ayam tetangganya dan dimarahi. Kitapun berbicara untuk satu jam penuh aku ditawari makan dan minum. Setelah makan aku izin pulang dan akupun pamit dengan Nin Ati dan lainnya.
Dalam perjalan pulang aku naik angkot yang sama saat datang, angkot 08. Saat sudah dekat Carrefour Kiaracondong supir angkot aku memberitahu bahwa angkot ini berhenti di Carrefour. Jadi, aku naik angkot yang ada di belakangnya. Lalu saat dibawah jalan layang dan macet supir angkot yang ini menyerah dan meminta aku cari angkot yang lain. Lalu aku ke depan macet dan naik angkot paling depan. Setelah itu aku naik angkot Antapani-Ciroyom dan ketika sampai di terminal angkot Antapani, aku berjalan sampai ke rumahku.

1 comment: